Diberdayakan oleh Blogger.

Sabtu, 11 Juni 2016

makalah psikologi pendidikan

Posted by ranika harisah On 19.33 No comments



What is learning?
           
Menurut Morgan, belajar merupakan setiap perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau pengalaman (1984). Sedangkan menurut Skinner (1985), belajar merupakan suatu proses adaptasi perilaku yang bersifat adaptif dan Mc.Beach (1956) mengemukakan bahwa belajar membawa perubahan dalam performance dan perubahan itu sebagai akibat dari latihan.
 Dari ketiga definisi tersebut  terdapat aspek yang sangat mendasar pada proses belajar adalah perubahan perilaku dan pengalaman. Selain dua aspek mendasar tersebut terdapat pula dua asperk lainnya, yaitu perubahan Yang bersifat progresif dan menetap
Dari paparan di atas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah proses perubahan perilaku berdasarkan pengalaman dan latihan yang bersifat progresif dan menetap. Progesif di sini adalah perubahan dari suatu keadaan yang tidak tahu menjadi tahu, dari tidak bisa menjadi bisa, dari kurang baik menjadi lebih baik. Sedangkan menetap (permanen) adalah kondisi dimana perubahan yang progresif tadi menjadi menetap dan dilakukan berulang-ulang.
Jika dipaparkan secara singkat terdapat empat aspek utama  belajar, yaitu:
a.                                          Perubahan
b.                                          Perilaku/ Potensi perilaku
c.                                           Pengalaman
d.                                          Permanen
Sehingga dapat kita tarik kesimpulan bahwasanya belajar merupakan perubahan perilaku individu yang didasari oleh berbagai pengalaman sehari-hari individu dan bersifat permanen atau menetap.
Tambah penjelasan tentang PSIKOLOGI. Dimana psikologi bertugas untuk: to know, to explain, to predict and to control behavior and potential behaviour
Apakah itu psikologi belajar?????




Paradigma Belajar

Asosiatif: Pavlov

a.       Konsep/Prinsip/Asumsi Dasar
Belajar merupakan perubahan tingkah laku dimana perubahan tersebut muncul sebagai respon terhadap berbagai stimulus yang datang dari luar diri subjek. Menurut Pavlov aktivitas psikis sebenarnya tidak lain daripada rangkaian-rangkaian refleks belaka. Konsep dasar yang dikemukakan Pavlov adalah prinsip stimulus-respon
b.      Tipe Belajar
Tipe belajar yang dilakukan oleh Pavlov adalah classical conditioning
c.       Mekanisme Belajar
Terdapat empat aspek penting yaitu:
UCS: unconditioned response (stimulus yang secara otomatis menimbulkan respon tanpa adanya pengkondisian)
CS: conditioned stimulus (didahului oleh stimulus netral)
UCR: unconditioned response (respon otomatis terhadap UCS)
CR: conditoned response (respon terhadap CS dengan didahului pengkondisian).
            Subjek diberikan CS dan UCS yang kemudian menimbulkan UCR sebagai respon terhadap UCS. Pemberian CS dan UCS tersebut diulang-ulang hingga kemudian Pavlov menghilangkan UCS dan subjek tetap memberikan respon terhadap CS, respon tersebut dinamakan CR karena subjek memberikan respon terhadap CS setelah diberikan pengkondisian (yaitu pemberian UCS).

Selain itu ditambah penjelasan mengenai:
EXTINCTION
TIPE2 CONDITIONING
 HIGHER ORDER CONDITIONING

d.      Aplikasi dalam kehidupan nyata
Pembiasaan kewajiban berpuasa bagi sebagian masyarakat ditanamkan pada anak-anak sejak usia dini. Anak-anak biasanya diberikan hadiah sebagai stimulus netral agar mereka mau menjalankan ibadah puasa. Di sini hadiah merupakan stimulus tak terkondisi yang menyebabkan respon langsung yaitu kemauan anak untuk puasa. Setelah beberapa tahun berlalu anak telah terbiasa (terkondisi) untuk menjalankan ibadah puasa walaupun pada akhirnya hadiah tidak lagi diberikan.
Teori ini juga sering digunakan untuk terapi perilaku pada orang yang mengalami phobia dan tingkat keberhasilannya mencapai 70-90%.
Dari beberapa teori paradigma asosiatif dapat dilihat bahwa teori Pavlov lebih sering digunakan karena tipe classical conditioning menghasilkan respon terkondisi yang mendorong terjadinya perubahan perilaku pada individu secara permanen. Karena itulah prinsip dasar dari teori Pavlov sangat relevan dengan makna dari sebuah proses belajar.

Fungsionalis: Skinner

a.      Konsep/Prinsip/Asumsi Dasar
Teori belajar Skinner menyatakan bahwa perubahan perilaku terjadi karena adanya reinforcement yang didapat ketika perilaku itu muncul. Konsep dasarnya adalah perilaku muncul karena adanya pengetahuan individu mengenai apa yang akan terjadi ketika perilaku itu dilakukan. Dan Skinner meyakini bahwasanya perilaku individu dipengaruhi oleh adanya interaksi yang terus menerus dengan lingkungan sekitar.
b.      Tipe Belajar
Tipe belajar yang dikemukaan Skinner memiliki 2 aspek penting, yaitu:
1.      Refleks/ Classical Conditioning.
Tipe belajar ini menekankan bahwasanya stimulus yang sudah dikenal mampu membangkitkan respon individu, sehingga perilaku yang dimunculkan individu disebabkan oleh  adanya prediksi  atau pengetahuannya akan akibat yang akan terjadi.
Contohnya; Sinta tahu bahwa terlalu lama berendam air panas akan membuat tubuh memerah dan hangat, suatu hari ia malas masuk sekolah, dan ia pun berendam air panas cukup lama sehingga tubuhnya merah dan hangat seperti orang yang terkena demam, dan diizinkan untuk tidak masuk sekolah.
2.      Operant Conditioning.
Operant conditioning sebelumnya telah diteliti secara sistematis oleh Thorndike. Tipe belajar ini menekankan pada hubungan sebab-akibat, individu akan memunculkan atau tidak memunculkan suatu perilaku karena dipengaruhi oleh akibat atau konsekuensi yang akan diterimanya. Secara khusus, proporsi perilaku yang ditunjukkan oleh individu akan bertambah jika ketika perilaku itu terjadi dan disusul oleh reinforcement atau dalam hal ini saya meminjam istilah perkuatan, namun ketika perkuatan yang mengikuti munculnya perilaku itu berkurang atau tidak lagi terjadi terdapat kecenderungan berkurangnya proporsi kemunculan perilaku tersebut.
Contohnya; Ali (8 Tahun) siswa kelas 2 SD, ketika Ali mendapatkan nilai 100 saat ujian, Ayahnya selalu membelikan mainan yang diinginkannya, namun ketika nilainya kurang dari 100, Ayahnya tidak mengijinkan Ali menonton TV, oleh karena itu agar dibelikan mainan yang ia inginkan dan diperbolehkan menonton TV, Ali selalu giat belajar untuk memperoleh nilai 100 saat ujian.
c.       Mekanisme Belajar
Mekanisme belajar fungsionalis yang dikemukakan oleh Skinner ini  meliputi manipulasi akibat-akibat dari suatu perilaku dengan tujuan untuk menaikkan atau menurunkan kemungkinan munculnya perilaku tersebut, sehingga reinforcement diberikan secara berulang. Dalam hal ini, lingkungan mempengaruhi perilaku yang dimunculkan oleh individu, dan frekuensi munculnya perilaku berubah-ubah sesuai dengan perkuatan yang mengikutinya. Pada tipe operant conditioning, pemerkuat (reinforcement) diberikan sesudah munculnya perilaku.
Terdapat 4 prosedur operant conditioning menurut Skinner, yaitu;
1.      Positive Reinforcement; Ketika Individu memunculkan perilaku yang diharapkan, maka pemerkuat positif (menyenangkan) diberikan.
2.      Negative Reinforcement; Ketika individu menunjukkan perilaku yang tidak sesuai dengan harapan, maka pemerkuat negatif (tidak menyenangkan) diberikan.
3.      Punisment; Jika individu menunjukkan perilaku yang diharapkan (perilaku operan) maka hukuman diberikan, jika tidak memunculkan perilaku itu, maka hukuman dihentikan.
4.      Ommision Training; Jika individu memunculkan perilaku operan, maka pemerkuat akan dihentikan, namun jika individu tidak memunculkan perilaku operan pemerkuat menyenangkan akan diberikan.
Tambah penjelasan tentang schedule of reinforcement dan bagaimana proses dan pengaruhnya pada perilaku manusia
d.      Aplikasi dalam Kehidupan Nyata
Aida, seorang perawat yang bekerja di Panti Wredha (Panti Jompo). Salah satu Nenek tampak relatif tenang dan pendiam, sebut saja Nek Nelly, oleh karena itu Perawat Aida fokus untuk meperhatikan Nenek-nenek atau mengerjakan tugas-tugasnya yang lain, namun ketika hal itu terjadi Nek Nelly akan mengamuk, dan mengacaukan seisi kamarnya, melihat hal itu Perawat Aida akan bergegas untuk memeluk Nek Nelly, menenangkannya dengan kata-kata yang lembut penuh kasih sayang. Hal itu berulang kali terjadi, dan setiap kali terjadi perawat Aida akan segera memeluk Nek Nelly.
Dari contoh diatas, dapat kita simpulkan bahwasanya pelukan dan kata-kata lembut yang dibisikkan oleh perawat Aida merupakan perkuatan (reinforcement) positif atas perilaku Nek Nelly, sehingga Nek Nelly cenderung terus mengulangi perilaku mengamuknya.ketika perkuatan itu tidak lagi dimunculkan oleh Perawat Aida, kemungkinan perilaku mengamuk yang ditunjukkan oleh Nek Nelly pun akan berkurang, bahkan mungkin menghilang.

Kognitif: Bandura

a.       Konsep/Prinsip/Asumsi Dasar
Teori belajar kognitif ini merupakan pengembangan dari teori belajar klasik. Bila teori klasik hanya menekankan pada stimulus dan respon serta dampak yang ditimbulkan, teori kognitif ini sudah mulai menjelaskan bagaimana perilaku bisa terjadi berdasarkan sesuatu yang ada di dalam pikiran. Disebut juga sebagai toeri belajar sosial, yang menggunakan prinsip dasar modeling.
b.      Tipe Belajar
Tipe belajar dari teori Bandura ini adalah pembelajaran secara langsung melalui pengamatan (observation learning).
c.       Mekanisme Belajar
Proses Belajar kognitif Bandura ini terjadi dengan cara engamatan langsung, sehingga membutuhkan model untuk diamati sebagai proses belajar. Agar proses bisa berhasil, model harus memiliki pengaruh yang kuat terhadap pembelajar. Selain itu model juga harus mampu mengembangkan self efficacy dan menimbulkan reinforcement bagi pembelajar[U1] .
d.      Aplikasi dalam kehidupan nyata
Masa Balita merupakan masa yang sangat penting untuk menanamkan nilai-nilai. Sejak kecl seorang anak harus diajarkan untuk melakukan perilaku adaptif, misalnya mengucapkan terima kasih. Pada usia balita, orang yang paling berpengaruh bagi si anak adalah orang tuanya, terutama ibu. Maka ibu inilah yang bisa dijadikan sebagai model. Bisa diawali dengan Ibu mencontohkan untuk berterima kasih kepada si anak atau orang lain, setiap kali orang tersebut membantunya. Anak akan melihat proses tersebut, dan akan mencontoh perilaku ibunya.          

Neurophysiology: Hebb

a.      Konsep/Prinsip/Asumsi Dasar
Hebb membangun teori belajarnya dengen bermula dari sel sinapsis. Sinapsis merupakan jarak (gap) antara satu sel dengan sel yang lainnya. Pada dasarnya,  Hebb menekankan pada hubungan antar sel neuron atau saraf dalam otak, ketika sel berhubungan satu dengan yang lain maka bagian saraf akan terstimulasi menjadi lebih aktif melalui impuls yang dikirimkan. Tidak dapat dipungkiri bahwasanya setiap perilaku yang ditunjukkan  oleh individu berhubungan dengan sistem faal yang berpusat pada sistem syaraf yang disebut dengan otak.
Konsep dasar Hebb adalah Enriched environment (lokalisasi otak) yang dimaksudkan untuk menempatkan individu pada situasi atau lingkungan yang memberi stimulasi pada diri individu agar mendapatkan banyak pengetahuan atau penyerapan mengenai hal-hal yang baru.
b.      Tipe Belajar
Neural learning, belajar karena adanya hubungan-hubungan antara aliran-aliran syaraf. Tipe belajar dari teori neurophysiology ini antara lain:
1.      Lokalisasi otak
2.      Cell assembly
3.      Sequence phase
c.       Mekanisme Belajar
Mekanisme belajar dari teori Hebb ini adalah dengan menjalankan tiga tipe belajar yang sudah disebutkan di atas, dimana semuanya saling berhubungan satu sama lain. Dengan lokalisasi, otak sudah memiliki spesifikasi tugas untuk masing-masing bagian, dilanjutkan dengan cell assembly yaitu proses dimana otak mempelajari prinsip dasar dari suatu hal dan prinsip dasar ini akan terus berkembang. Kemudian ada juga sequence phase, dimana otak sudah bisa merangkaikan suatu hal yang mungkin tidak beraturan. Semua mekanisme ini tidak lepas dari peran memory manusia.
Belajar diartikan sebagai penambahan tegangan dalam sel saraf. Short-term memory merupakan aktivitas yang tetap dan dapat dipertahankan melalui impuls secara mendadak diantara sel walau stimulus awalnya menghilang. Sedangkan long-term memory diartikan sebagai penambahan formasi sel saraf dalam otak. Sehingga dapat disimpulkan bahwa mekanisme belajar dalam neuropsychology ini terjadi karena adanya hubungan antara reaksi-reaksi yang terjadi dalam sel otak. Hubungan antara reaksi-reaksi neuron ini sering juga disebut sebagai jaring laba-laba dalam otak.
d.      Aplikasi dalam kehidupan nyata
1.   Lokalisasi otak : masyrakat mengenal pembagian otak kanan dan otak kiri, dimana keduanya memiliki peran yang berbeda. Otak kiri cenderung berperan dalam bidang matematika  dan logika, sedangkan otak kanan digunakan untuk ranah afeksi dan artistik.
2.   Cell assembly:  misal seseorang mengenali bentuk bawang Bombay. Ketika melihat kubah masjid, orang tersebut akan berpikir bahwa bentuk kubah seperti bawang Bombay. Begitu pula bila melihat benda-benda lain yang bentuknya mirip.
3.      Sequence phase: Seseorang mengenali bentuk sepeda motor dengan onderdil luar yang lengkap. Bila orang tersebut hanya melihat sebuah spion, orang ini akan sadar bahwa spion tadi merupakan salah satu bagian motor.







 [U1]Tambah penjelasan tentang 4 tahap proses observasional learning

Apa pula perbedaan antara imitasi dan observasional learning

0 komentar:

Posting Komentar

Site search

    Blogger news

    Blogroll

    About